Lewati navigasi

Category Archives: C


Untuk pengguna Linux atau UNIX pasti familiar dengan penggunaan options pada aplikasi berbasis CLI (command line interface). CLI options atau CLI parameter adalah sebuah mekanisme untuk memasukkan variabel ke dalam aplikasi tersebut.
Contohnya untuk di Linux atau UNIX

t76010@server42411:~$ ls --help
Usage: ls [OPTION]... [FILE]...
List information about the FILEs (the current directory by default).
Sort entries alphabetically if none of -cftuvSUX nor --sort.

Mandatory arguments to long options are mandatory for short options too.
  -a, --all                  do not ignore entries starting with .
  -A, --almost-all           do not list implied . and ..
      --author               with -l, print the author of each file
  -b, --escape               print octal escapes for nongraphic characters
      --block-size=SIZE      use SIZE-byte blocks
  -B, --ignore-backups       do not list implied entries ending with ~
  -c                         with -lt: sort by, and show, ctime (time of last
                               modification of file status information)
                               with -l: show ctime and sort by name
                               otherwise: sort by ctime

Sedangkan di Windows pun ada format parameter yang berbeda (seringkali disebut switch) untuk command pada MS-DOS

Displays a list of files and subdirectories in a directory.

DIR [drive:][path][filename] [/A[[:]attributes]] [/B] [/C] [/D] [/L] [/N] [/O[[:]sortorder]] [/P] [/Q] [/S] [/T[[:]timefield]] [/W] [/X] [/4]
[drive:][path][filename]	Specifies drive, directory, and/or files to list.
attributes	

D  Directories                R  Read-only files
H  Hidden files               A  Files ready for archiving
S  System files               -  Prefix meaning not

/B	Uses bare format (no heading information or summary).
/C	Display the thousand separator in file sizes. This is the default. Use /-C to disable display of separator.
/D	Same as wide but files are list sorted by column.
/L	Uses lowercase.

Setiap bahasa pemrograman memiliki fitur parameter untuk memfasilitasi passing variabel ke dalam program. Akan tetapi umumnya bahasa tidak langsung menyediakan format passing variabel seperti di atas yakni melakukan passing variabel secara terstruktur.

Read More »


Cuman numpang posting source code. Know what, mata kuliah High Performance System menurut saya adalah salah satu mata kuliah yang unik. Tugasnya dari awal sampai akhir hanya melakukan perkalian matriks. Tapi yang menarik perkalian matriks ini dilakukan dalam berbagai cara dengan menggunakan fitur, pustaka, ataupun mesin berkinerja tinggi. Semua cara ini nantinya akan dibandingkan dengan cara perkalian matriks yang naif dan serial.
Berikut adalah kodenya
Read More »


Di salah satu kuliah yakni High Performance System sering dibutuhkan fungsi untuk menghitung durasi waktu. Salah satu fungsi yang dapat dipakai adalah clock_gettime yang menyediakan ketelitian hingga nanosecond. Fungsi ini menggunakan struktur data yakni timespec yang juga didefinisikan di header time.h.
Read More »


Di ambil dari sini. Sedikit snippet tentang socket programming di C. Pemrograman ini menggunakan fungsi-fungsi socket yang sudah disediakan oleh Linux. Untuk beberapa OS lain seperti BSD dan MacOS kalau gak salah penangannya agak sedikit berbeda.

Read More »


Diambil dari artikel lama di blog

Tugas IF3292 Pemrograman Internet disuruh bikin yang beginian
SCP
Dari semua tugas sebelumnya

  1. HTML Editor with DHTML
  2. Simple CMS with PHP
  3. Web Chess with AJAX

yang paling menarik yet paling susah yang ini……
disuruh bikin protokol sendiri….

tapi sebenarnya kalau dipikir-pikir konsepnya gak terlalu susah…. teknologinya aja yang ribet….

jadi intinya disuruh ngebikin program SCP-like dengan menggunakan socket programming di Linux…..
fungsinya cuman 2 : buat ngopi dan mindahin folder/file dari satu host ke host yang lain…
Read More »


Melanjutkan postingan tentang modul kernel yang dulu.

Biasanya untuk melakukan pemindahan data antara dua buah program cukup dengan menggunakan sebuah file yang dibaca bersama (selain dengan menggunakan IPC). Hal ini cukup sulit untuk dilaksanakan pada modul kernel karena pada dasarnya modul tidak disediakan fungsi file I/O layaknya system call open(). Menulis file pada kernel space menjadi cukup sulit.

Salah satu cara yang mudah melakukan komunikasi antara sebuah kernel module dan user space program adalah dengan menggunakan procfs. Procfs adalah sebuah filesystem yang menyediakan informasi mengenai process-process dalam kernel. Procfs ini dapat dibuka di folder /proc.

$cd /proc
$ls -l | less
dr-xr-xr-x  6 root       root               0 2009-01-07 15:07 1
dr-xr-xr-x  6 root       root               0 2009-01-07 15:07 119
dr-xr-xr-x  6 root       root               0 2009-01-07 15:07 120
dr-xr-xr-x  6 root       root               0 2009-01-07 15:07 121
dr-xr-xr-x  6 root       root               0 2009-01-07 15:07 1369
dr-xr-xr-x  6 root       root               0 2009-01-07 15:07 1372
dr-xr-xr-x  6 root       root               0 2009-01-07 15:07 1385
dr-xr-xr-x  6 root       root               0 2009-01-07 15:07 1392
dr-xr-xr-x  6 root       root               0 2009-01-07 15:07 2

Di sana tersimpan data-data mengenai process yang sedang dijalankan. Folder-folder yang memiliki nama berupa angka merepresentasikan process dengan process ID (PID) yang  sama dengan nama folder tersebut. Di dalam folder tersebut tersimpan data-data mengenai process yang bersangkutan.

Read More »


Salah satu hal yang bisa dilakukan pada modul kernel adalah membuat sebuah sistem yang sifatnya real time. Salah satu contohnya adalah pada tugas terakhir kuliah IF4097 Jaringan Komputer Lanjut. Pada tugas ini kita diminta untuk membuat sebuah modul kernel yang secara periodik mengecek availability sebuah node pada jaringan.

Timer ini dapat diimplementasikan dengan menggunakan struktur data timer_list. Struktur data ini dapat di lihat pada include/linux/timer.h

struct timer_list 
{ 
		struct timer_list *next; 
		struct timer_list *prev; 
		unsigned long expires; 
		unsigned long data; 
		void (*function)(unsigned long); 
}; 

Read More »


Modul kernel adalah sebuah file obyek yang berisi fungsi-fungsi yang dapat digunakan oleh kernel sistem operasi. Tujuan dibuat sebuah modul kernel adalah untuk menyediakan fungsi-fungsi yang tidak disediakan secara default oleh kernel. Modul ini biasanya digunakan sebagai device driver.

Contoh sebuah modul kernel sederhana

/* file contoh.c */
#include <linux/module.h>
static void __init hello_init(void)
{
	printk(KERN_INFO "Hello World!");
}

static void __exit hello_exit(void)
{
	printk(KERN_INFO "Hello World!");
}

module_init(hello_init);
module_exit(hello_exit);

Untuk menjalankan modul ini pertama-tama kode harus dikompilasi. Kompilasi dapat dilakukan dengan menggunakan Makefile seperti di bawah ini

obj-m += contoh.o

all:
	make -C /lib/modules/$(shell uname -r)/build M=$(PWD) modules

clean:
	make -C /lib/modules/$(shell uname -r)/build M=$(PWD) clean

Kompilasi dapat dilakukan dengan menggunakan perintah Make.

Selanjutnya akan terdapat beberapa file termasuk contoh.ko.

Untuk melakukan instalasi cukup jalankan perintah pada shell

#insmod contoh.ko

Untuk membuang modul dari kernel jalankan perintah

#rmmod

Keluaran dapat dilihat dengan menggunakan perintah

#dmesg

Bisa dilihat pada kode di atas, fungsi inisialisasi, yakni fungsi yang dijalankan pertama kali diset dengan menggunakan fungsi module_init, sedangkan fungsi yang dijalankan saat modul dibuang diset dengan menggunakan fungsi module_exit.

Pada dasarnya modul kernel berbeda dengan program biasa. Karena berjalan pada kernel space, modul hanya dapat menggunakan fungsi-fungsi yang disediakan oleh kernel. Modul kernel tidak dapat menggunakan fungsi-fungsi yang disediakan library. Oleh karena itu header file seperti stdio.h, stdlib.h, tidak dapat dipakai dalam modul. Dapat dilihat di atas, untuk melakukan pencetakan ke terminal tidak digunakan fungsi printf melainkan fungsi printk yang pada dasarnya memiliki fungsi dan fitur yang sama.

File yang berisi modul sederhana dan makefilenya dapat diunduh di sini.
NB : Direname dulu ke file zip.


Di dalam UNIX Command, sering dipakai tanda “|”. Tanda “|” adalah pipe, maksudnya stdout dari sebuah program dapat menjadi stdin dari program yang lain. Di dalam C, fitur ini dapat diimplementasikan dengan fungsi pipe(). Di contoh yang ada pada spesifikasi tersebut hanya menangani antara 2 proses.

#include <stdlib.h>
#include <unistd.h>

int main(){
	int fildes[2];
	const int BSIZE = 100;
	char buf[BSIZE];
	ssize_t nbytes;
	int status;
	status = pipe(fildes);
	switch (fork()) {
	case -1: /* Handle error */
	    break;

	case 0:  /* Child - reads from pipe */
	    close(fildes[1]);                       /* Write end is unused */
	    nbytes = read(fildes[0], buf, BSIZE);   /* Get data from pipe */
	    /* At this point, a further read would see end of file ... */
	    close(fildes[0]);                       /* Finished with pipe */
	    exit(EXIT_SUCCESS);

	default:  /* Parent - writes to pipe */
	    close(fildes[0]);                       /* Read end is unused */
	    write(fildes[1], "Hello world\n", 12);  /* Write data on pipe */
	    close(fildes[1]);                       /* Child will see EOF */
	    exit(EXIT_SUCCESS);
	}
}

Fungsi pipe ini akan menyambungkan input dari sebuah filedescriptor menjadi output pada filedescriptor lain. Input/output ini dibaca dengan menggunakan fungsi read() dan write().

Read More »


INI file adalah sebuah format file yang digunakan untuk menampung konfigurasi. Ekstensi INI berasal dari kata “initialization”. Biasanya memang digunakan untuk menampung konfigurasi inisialisasi dari sebuah aplikasi.

Format datanya adalah seperti ini

[section]
name = value ; comment

Untuk mengolah file seperti ini pada lingkungan pemrograman C, sudah terdapat banyak library yang dapat digunakan untuk melakukan parsing, mengedit, serta mengambil dan mengeset nilai pada file tersebut. Salah satu dari library tersebut adalah iniParser. Library sangat baik untuk digunakan karena cukup lengkap dan simpel.

Read More »